A. Rentang
(RANGE)
Nilai
rentang ini menunjukkan selisih antara data yang paling tinggi dengan data yang
paling rendah. Dengan melihat ukuran ini maka dapat diketahui gambaran secara
kasar tentang variasi suatu distribusi data. Nilai range ini sangat kasar, karena
tidak mempertimbangkan nilai-nilai yang lain selain nilai ekstrimnya. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut:
Range = Max - Min
Contoh:
Pada
data Tabel satu diperoleh range pada
masing masing mata kuliah adalah:
Matakuliah
|
Max
– min
|
range
|
A
|
50 - 50
|
0
|
B
|
75 – 30
|
45
|
C
|
85 – 30
|
55
|
Maka secara kasar dapat disimpulkan bahwa
sebaran nilai pada matakuliah C paling bervariasi dibandingkan dengan nilai
mata kuliah A dan B. Nilai range sama dengan 0 pada matakuliah A menunjukkan
bahwa distribusi nilai A adalah homogen. Semakin besar nilai rentang maka
distribusi data semakin bervariasi.
1.
Rentang Antarkuartil
yaitu bilangan yang
diperoleh dari selisih antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama. Secara
simbolis RAK dinyatakan sebagai
RAK
= K3 – K1
Rumus tersebut dapat
diterapkan untuk data terurai maupun data terklasifikasi.
2.
Rentang semi antarkuartil
Rentang semi antar
kuartil (RSAK) juga mempertimbangkan nilai kuartil pertama dan nilai kuartil
ketiga. Nilai RSAK didapatkan dengan mengurangkan nilai kuartil pertama dan
nilai kuartil ketiga selanjutnya selisih antara keduanya dibagi dua. Dengan kata
lain,RSAK adalah rerata atas nilai kuartil pertama dan nilai kuartil ketiga. Sehingga
dapat dirumuskan :
RSAK = (K3 – K1)
2
Rumusan tersebut dapat
diterapkan untuk data terurai maupun untuk data terklasifikasi.
B.
DEVIASI
1.
Deviasi Rata-rata (Average Deviation)
Deviasi rata-rata adalah
penjumlahan dari deviasi masing-masing data yang diteliti dengan nilai
rata-ratanya dibagi dengan jumlah data.
∑ ( xi
– x )
Deviasi rata-rata = ---------------
n
Kelemahan deviasi rata-rata
adalah jika nilai deviasi yang bertanda negatif sama besar dengan nilai deviasi
yang bertanda positif, maka deviasi rata-rata yang merupakan penjumlahan akan
sama dengan nol.
2.
Deviasi Absolut Rata-rata (Mean Absolute
Deviation)
Deviasi ini menghitung deviasi
rata-rata dengan mengabaikan tanda positif atau negatif pada nilai
deviasi setiap data yang diteliti dan hanya menggunakan nilai absolut untuk
masing-masing deviasi.
∑│
xi – x │
Deviasi absolut rata-rata = ---------------
n
3.
Deviasi Kuadrat Rata-rata (Mean Squared
Deviation)
Cara lain yang digunakan untuk
menghilangkan tanda positif atau negatif pada masing-masing deviasi, selain
dengan deviasi rata-rata absolut, adalah dengan mengkuadratkan masing-masing
deviasi.
∑ ( xi
– x )2
Deviasi rata-rata = ---------------
n
4.
Deviasi Relatif
Ukuran deviasi relatif memberikan kemudahan apabila hendak
diperbandingkan antara satu set data dengan satu set data yang lain.dimensi
relatif mensyaratkan perbandingan antara deviasi standar dengan rerata. Ukuran ini
disebut koefisien variasi.koefisien variasi yang semakin tinggi menunjukkan
persebaran data yang semakin besar atas nilai sentralnya. Sebaliknya koefisien
variasi yang semakin rendah menunjukkan tingkat persebaran data yang semakin kecil
terhadap nilai sentralnya
Berikut ini adalah rumus nya :
KVK = (K3 –
K1) / 2 x 100 %
Md
C. VARIANS DAN DEVIASI STANDAR
Varians dan deviasi
standar merupakan dua ukuran penyimpangan yang berhubungan erat. Keeratan hubungan
antara keduanya dapat dirunut dari cara memperolehnya. Deviasi standar
didapatkan dengan cara mengakar pangkat dua atas nilai varians.
1.
Varian (variance)
Varians
adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians
diberi simbol σ2 (baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan
untuk s2 sampel. Selanjutnya kita akan menggunakan simbol s2
untuk varians karena umumnya kita hampir selalu berkutat dengan sampel dan
jarang sekali berkecimpung dengan populasi.
Nilai rata-rata dari deviasi
yang dikuadratkan tersebut bermanfaat untuk mengukur variabilitas sampel.
Penghitungan nilai rata-rata tersebut dalam kaitannya dengan proses inferensi
akan cenderung menghasilkan estimasi yang lebih rendah terhadap parameter populasinya,
karena menggunakan jumlah data (n) sebagai pembagi dari jumlah deviasi yang
dikuadratkan. Untuk mengeliminasi masalah estimasi tersebut, pernghitungan
nilai rata-rata deviasi yang dikuadratkan dibagi dengan (n-1).
Untuk data yang sudah
ditabulasi, perhitungan varians sedikit berbeda. Berikut ini langkahnya :
·
Nilai tengah untuk masing masing kelas (Mid)
diterapkan terlebih dahulu
·
Kurangkan nilai nilai tengah di tiap kelas
dengan nilai rerata aritmatika
·
Kuadratkan hasil pengurangan tersebut
·
Hasil langkah ketiga dikalikan dengan frekuensi
pada tiap tiap kelas
·
Jumlahkan hasil langkah keempat secara vertikal
kebawah
·
Bagi hasil penjumlahan dengan jumlah frekuensi
Rumus Varians
untuk data terurai :
1.
Sampel
Keterangan
:
s = rata-rata sample
n = jumlah sampel yang digunakan
s = rata-rata sample
n = jumlah sampel yang digunakan
2.Populasi
Keterangan:
µ = rata-rata populasi
N = total jumlah populasi
Rumus Varians data kelompok
1. Deviasi Standar (Standard Deviation)
Varian mengukur
dispersi dengan nilai yang dikuadratkan.
Penggunaan kudrat sebagai ukuran mempunyai
kelemahan, yaitu :
- Semakin besar nilai deviasi masing-masing data yang diteliti dari rata-ratanya, maka nilai variannya juga semakin besar.
- Jika data yang diteliti berupa satuan uang (Rupiah), maka variannya dalam bentuk rupiah yang dikuadratkan.
Untuk mengembalikan ukuran dispersi menjadi ukuran
(semula) yang sama dengan ukuran data yang diteliti, dihitung nilai akar dari
varian yang selanjutnya disebut dengan deviasi standar (s).
Berikut contoh perhitungan dispersi :
n = 9, x = 30
|
|||
x
|
( xi – x )
|
│ xi – x │
|
( xi – x )2
|
40
|
10
|
10
|
100
|
10
|
-20
|
20
|
400
|
20
|
-10
|
10
|
100
|
40
|
10
|
10
|
100
|
35
|
5
|
5
|
25
|
25
|
-5
|
5
|
25
|
15
|
-15
|
15
|
225
|
40
|
10
|
10
|
100
|
45
|
15
|
15
|
225
|
∑
|
0
|
100
|
1.300
|
Berdasarkan data diatas, pengukuran tendensi
sentral dan dispersi adalah sebagai berikut :
- Deviasi rata-rata = 0
- Deviasi absolut rata-rata = 100/9 = 11,11
- Deviasi kuadrat rata-rata = 1.300/9 = 144,44
- Varian = 1.300/8 = 162,50
- Deviasi standar = 12,75